Lahat Bergerak Maju

Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi-Koranlapos.com-Humas Pemkab
KORANLAPOS.COM - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat pada periode 2023–2025, berdasarkan catatan resmi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menunjukkan tren positif yang menggembirakan. Data ini menjadi indikator nyata dari berbagai upaya strategis pemerintah daerah dalam mendorong akselerasi ekonomi lokal.
Sejumlah sektor, mulai dari pertanian, perikanan, hingga peternakan, menjadi tumpuan utama pertumbuhan. Pemerintah Kabupaten Lahat, di bawah kepemimpinan Bupati Bursah Zarnubi, telah merancang program visi yang tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kualitas tata kelola pemerintahan.
Bursah Zarnubi menuturkan, pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari pengembangan swasembada pangan pemerintahan yang kondusif, pembukaan lapangan pekerjaan baru, serta pengembangan spot-spot ekonomi yang strategis.
“Saat ini, kami menaruh perhatian besar pada budidaya ikan skala besar, pengembangan peternakan modern, serta pembangunan irigasi teknis yang efisien,” ujarnya dalam wawancara eksklusif. Langkah-langkah ini, menurutnya, menjadi pemicu utama semaraknya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lahat.
Fokus pada sektor perikanan, misalnya, bukan semata karena potensi alam yang melimpah, tetapi juga sebagai strategi ekonomi. Budidaya ikan skala besar telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar regional dan nasional.
Begitu pula dengan pengembangan peternakan, yang kini mulai menerapkan sistem modern dan berkelanjutan, mampu mendorong produktivitas serta kualitas hasil ternak, sehingga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:Bupati Bursah Zarnubi: Menyemai Harapan, Menggerakkan Ekonomi, Mengangkat Lahat ke Panggung Negeri
Selain itu, Bursah menekankan pentingnya peranan koperasi sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi lokal. Koperasi Merah Putih, yang berbasis di desa, menjadi contoh nyata bagaimana lembaga ekonomi rakyat dapat berkontribusi signifikan.
“Kini, desa-desa diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya. Ia menambahkan, jika 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia berkembang secara paralel, hal ini akan selaras dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen yang diharapkan pemerintah pusat.
Peran koperasi tidak sebatas sebagai wadah pengelolaan ekonomi, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan. Koperasi berfungsi mengelola hasil pertanian, mendukung perdagangan produk lokal, dan membantu berbagai sektor pemerintahan dalam pengembangan ekonomi pedesaan maupun kabupaten.
Langkah-langkah ini, menurut Bursah, sejalan dengan prinsip pembangunan inklusif, yang menekankan pemerataan manfaat ekonomi hingga ke tingkat desa. Infrastruktur pendukung seperti irigasi teknis, jalan desa, dan fasilitas pasar tradisional dibangun untuk mempermudah akses warga terhadap peluang ekonomi. Selain itu, pemerintah juga mendorong inovasi teknologi dalam proses produksi, distribusi, dan pemasaran, sehingga produk lokal dapat bersaing di tingkat nasional.