DPRD : Buat Program Peningkatan Imunitas

Reses DPRD Dapil I Lahat di Dinas Kesehatan Lahat, Rabu (31/1).--

LAPOS, Lahat - Tingginya kasus terjangkitnya Demam Berdarah (DBD) dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Lahat jadi soroton DPRD dapil 1 Lahat. Pasalnya sepanjang tahun 2023 ada sebanyak 209 kasus DBD. Sedangkan periode Januari terdata 58 kasus. Sementara jumlah ODGJ sebanyak 1.300 orang.

 

Para wakil rakyat pun meminta Dinas Kesehatan Lahat menindaklanjuti aspirasi masyarakat untuk dilakukan fogging (pengasapan) dan pengobatan ekstra terhadap ODGJ.

 

Menurut Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST MSi MM, bahwa banyak permintaan warga untuk dilakukan Foogging lantaran salah satunya saat ini Lahat berada dikondisi peralihan musim pancaroba. 

 

"Kalau Dinkes ada program program berupa meningkat imunitas segera laksanakan. Terkait DBD baik pencegahan maupun penanggulangan di rumah sakit disiapkan termasuk kegiatan fogging secara bergilir," ujar Fitrizal di Aula Pertemuan Dinkes Lahat, Rabu (31/1).

 

Sambungnya, selain kasus DBD, bahwa saat ini ada beberapa daerah terkena banjir. Jadi was-was banyak penyakit diare, dan batuk serta pileg. "Jadi kepada Dinkes apabila dimungkinkan bekerjasama dengan BPBD untuk membuat posko penanggulangan sementara," ujarnya.

 

Anggota DPRD Lahat Firiyanto mengatakan berkaitan kesehatan di masyarakat salah satunya soal angka ODGJ di Lahat yaitu 1.300. Ia pun meminta Dinkes untuk mencari solusi penyembuhannya. Yakni pemberian obat penenang untuk kesembuhan pasien.

 

"Contohnya ada itu di Desa Sengkuang Kecamatan Merapi Timur ada dua ODGJ, dirujuk ke Palembang bisa sembuh. Artinya itukan bisa diupayakan sembuh," ujarnya.

 

Anggota DPRD Lahat Andriansyah mengatakan bahwa pihaknya siap memperjuangkan apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam penanganan kesehatan.

 

Sementara menurut data Dinkes Lahat bahwa alat fogging ada dua. Sementara tahun ini ada rencana Induk APBD tahun 2024 ini ada penambahan 9 alat fogging. Sementara mengenai obat-obatan, Dinkes menyatakan ada bantuan dari Provinsi Sumsel sebesar Rp 900 juta.

 

Mengenai kasus DBD diakui Dinkes awal Januari ini sudah tembus 58 kasus. Untuk posko kesehatan telah ada ditempatkan di lokasi pasca banjir. Sementara ODGJ yakni diangka 1.300 orang. Faktor karena depresi dan ekonomi. (zki)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan