Rokok amputasi

--
Ia pun bercerita tentang seorang pasien yang kepalanya seperti itu. Namanya sebut saja si Batu. Sudah diberitahu agar tidak merokok. Si Batu juga sadar telah terkena diabetes. Ia tahu apa saja yang dilarang makan. Si Batu keras kepala. Sering melanggar. Akibatnya muncul luka.
Suriadi menyembuhkan luka itu. Sembuh. Si Batu kembali tidak disiplin. Bahkan kembali merokok lagi. Akibatnya: kakinya harus diamputasi.
"Jangan kaget kalau saya beritahu Pak Dahlan. Si Batu adalah seorang dokter," ujarnya.
Tahun sebelumnya ada juga ”Batu” yang lain. Harus pula diamputasi. Dan ”Batu” yang lain itu seorang perawat.
Saya bertemu Suriadi saat ke Pontianak Senin lalu. Satu pesawat. Kini ia mengajar di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Juga jadi pengusaha bidang kesehatan. Ia punya dua klinik di Pontianak. Istrinya seorang ahli gizi.
"Di mana logikanya merokok bisa menimbulkan luka?" tanya saya.
"Rokok bisa menyebabkan vasoconstriction pembuluh darah," jawabnya. Vasoconstriction adalah penyempitan pembuluh darah. Terutama arteri dan arteriola --cabangnya arteri.
Memang tidak ada orang yang lagi merokok meninggal dunia. Tapi ada yang karena merokok harus diamputasi.