Notre-Dame

--

 

Kami pun berjalan menuju perpustakaan universitas. Besar dan lapang. Maya menunggu di situ. Dia membaca buku sambil bekerja di laptopnyi. Maya tidak ikut perbincangan kami yang berat-berat soal teologi.

 

"Dapat tiga distributor," ujar Maya sambil mengembalikan buku ke rak perpustakaan.

 

Dasar pengusaha. Di mana pun berusaha jualan. Dia lagi semangat-semangatnya jualan kripik tempe. Dia punya pabrik tempe. Punya produk kripik tempe.

 

Tiga distributor baru yang dia sebutkan tadi jauh-jauh: di Chicago dan Michigan.

 

Maya seperti Adi Susilo juga --yang jauh-jauh kuliah di Jerman dapat istri se-kampung (lihat Disway 26 Mei 2025: Istri Sekampung). Pun Maya. Jauh-jauh kuliah computer science di Purdue University akhirnya jualan tempe --makanan kesukaannyi saat masih di kampungnya di Bogor.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan