Sekolah Lestari Berdikari Dorong Generasi Muda Jadi Agen Perubahan Lingkungan

Sekolah Lestari Berdikari Dorong Generasi Muda Jadi Agen Perubahan Lingkungan--
Lahat Pos - Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Tahun ini, setelah sukses dengan program Sekolah Cinta Bumi, perusahaan migas yang bernaung di bawah Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 meluncurkan program baru bertajuk Sekolah Lestari Berdikari.
Program ini resmi dimulai dengan kegiatan di dua sekolah, yakni SDN Pauh dan SDN Mendis Jaya dengan diikuti lebih dari 500 siswa. Melalui, pendekatan edukatif yang interaktif, para siswa diberikan pemahaman tentang konsep zero waste, serta diajak mempraktikkan langsung cara memilah sampah dan mendaur ulang.
Manager PHE Jambi Merang Field Satrio Mursabdo mengungkapkan, program Sekolah Cinta Bumi yang telah berjalan selama lima tahun di SDN 2 Sukajaya telah membawa dampak nyata. Di antaranya penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi dan prestasi nasional yang diraih Aqila, seorang siswa yang aktif sebagai penggerak lingkungan cilik.
“Kami ingin semakin banyak generasi muda yang sadar dan peduli terhadap lingkungan, bahkan menjadi agen perubahan di komunitas mereka,” ujarnya.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PHE Jambi Merang mengintegrasikan Sekolah Lestari Berdikari ke dalam kegiatan P7 yang berlangsung setiap Sabtu. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menerima materi secara lebih menyeluruh.
P7 dalam konteks pendidikan Indonesia merupakan singkatan dari "Pembelajaran 7" dan merujuk pada konsep pembelajaran yang akan menggantikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. P7 bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memastikan siswa memperoleh keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman.
Di SDN Pauh, siswa mendapat pembelajaran di luar kelas setelah memperoleh sosialisasi tentang zero waste dan pemilahan sampah. Mereka secara langsung mempraktikkan cara memasukkan sampah ke tempat yang sesuai dengan kategorinya—organik atau anorganik. Selain itu, dalam kelompok kecil, siswa juga belajar membuat kerajinan dari kertas dan plastik bekas, serta menyusun eco brick yang nantinya akan mengisi kerangka berbentuk nama sekolah yang telah disiapkan oleh PHE Jambi Merang.