Powerful Kejagung

--

Boyamin mengaku mengamati secara khusus kejaksaan agung sejak kasus Djoko Tjandra. "Di kasus Djoko Tjandra itu Kejagung malu. Pejabatnya semua merasa malu. Lalu berusaha memperbaiki diri. Sejak itu mereka bertekad berantas korupsi sebagai icon. Lalu Jampidsusnya bongkar soal korupsi di Jiwasraya, Asabri, impor tekstil di Batam," ujar Boyamin.

Anda masih ingat apa yang dikemukakan Boyamin: yang menyangkut jaksa Pinangki Sirna Malasari di kasus Djoko Tjandra dulu itu.

Gebrakan itu diteruskan oleh Jampidsus penggantinya, Febrie Adriansyah. Dibongkarlah oleh Febrie Adriansyah soal minyak goreng, soal konglomerat Surya Darmadi, timah, nikel, sampai sekarang ini banyak sekali.

"Saya lihat semangat Kejagung ingin perbaiki diri sangat tinggi. Ingin juga kalahkan KPK, gas pol. Sampai terjadi rem blong," ujar Boyamin.

Tahun 2022 Boyamin sudah minta Kejagung untuk mencekal orang asing bernama Thomas Van Der Heyden. Boyamin marah karena hari itu Indonesia baru saja dijatuhi putusan arbitrase di Singapura: harus bayar Rp 314 miliar kepada perusahaan asing Navayo.

Anda sudah tahu Navayo: kontraktor satelit yang mengerjakan proyek Kemenhan di zaman sebelum Prabowo jadi Menhan. Satelitnya tidak befungsi. Indonesia harus bayar tambahannya saja Rp 314 miliar.

Kejagung langsung mencekal Heyden. Bahkan menangkap dan menahannya. Dibawa pula ke pengadilan. Dihukum 12 tahun penjara. Kini Heyden menjalani hukumannya di penjara Salemba.

Kejagung masih belum berhenti di situ. Kini Heyden dijadikan tersangka lagi. Di proyek yang terkait satelit Kemenhan itu pula. Yakni terminal satelitnya.

Proyek satelitnya bermasalah. Proyek terminal satelitnya juga penuh persoalan. Kasihan menhan saat itu, Ryamizard Ryacudu. Ditipu stafnya yang kini sudah jadi tersangka.

Maka kalau Heyden diadili lagi tidak tahulah bakal jadi berapa tahun hukumannya nanti.

Boyamin melihat gerak Kejagung sekarang membuat masyarakat kagum. Tapi juga sekaligus miris, seperti dalam kasus Tom Lembong. "Itu kan kebijakan, kok dipidanakan," ujar Boyamin.

Yang paling membuat masyarakat kagum adalah keberanian Kejagung dalam menangani mafia di pengadilan. "Kejagung powerful di sini," ujar Boyamin. Itu karena sejak tahun 2019 Kejagung mendapat wewenang untuk melakukan penyadapan," katanya.

Saya membayangkan betapa berat beban kerja Kejagung saat ini. Lihatlah: lebih 10 kasus besar nan rumit ditangani secara bersamaan.

Mungkin akan lebih banyak juga serangan balik ke Kejagung. Mungkin akan banyak drone yang muter-muter di atas Kejagung. Atau pembuntutan di jalan raya. Sampai ke pengerahan buzzer yang lebih mendengung. (Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan