Rumah Stasiun

--

 

Penataan tebing di sepanjang sungai Changjiang, sangat menakjubkan. Para arsitek dan ahli tata kota akan bisa dapat banyak inspirasi dari sana. Menakjubkan. Jauh mengalahkan Hong Kong. Atau Niigata.

 

Bagaimana tebing di pinggir sungai itu jadi cafe dan kios wisata setinggi setara 11 lantai. Di tebing yang lain jadi ratusan cafe out door seperti menghiasi tebing. Cahayanya gemerlap, melantul pula di air sungai Changjiang dan Jialing.

 

Jakarta akhirnya melaksanakan juga ide itu. Pengacara dan detektif partikelir Boyamin Saiman juga kirim WA ke saya: di stasiun Rawa Buntu dekat BSD sudah ada apartemen di stasiun KRL. Dikembangkan oleh Perumnas (BUMN). Dari rencana 3 tower sudah selesai 1 tower. Saat ini sudah mulai dibangun tower kedua. Harga kisaran 400 juta. Laris manis .

 

Boyamin juga mengingatkan saya: tiket KRL sekarang Rp. 3000. Bukan Rp 1.500 lagi.

 

Boyamin tahu persis semua itu. Ia tergolong orang kaya yang suka naik KRL. Di stasiun tujuan nanti, di Jakarta, ia naik ojek ke kantor. Hampir setiap hari seperti itu. Praktis. Cepat. Di KRL bisa sambil bekerja pakai HP. Kebalikannya kalau ia naik mobil dari BSD.

 

Sejak dulu pun yang saya incar memang perumnas. Bekerja sama dengan KAI. Sama-sama BUMN. Akhirnya jadi kenyataan.

 

Itu sangat baik. Tapi bukan yang terbaik. Pembicaraan antara KAI dan Perumnas terlalu makan waktu. Sama-sama punya ego. Sama-sama ingin dapat keuntungan lebih besar.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan