Wabup Widia Panen Perdana Bawang Merah, Serahkan Bantuan Benih Pupuk kepada Gapoktan, Kejar Swasembada Pangan

Wabup Widia Panen Perdana Bawang Merah, Serahkan Bantuan Benih Pupuk kepada Gapoktan, Kejar Swasembada Pangan-Koranlapos.com-

Lahat Pos - Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih SH MH bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) bersama penyuluhan pertanian, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta para undangan lainnya melaksanakan panen bawang merah di Balai Benih Unggul (BBU) Desa Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat, Rabu 26 Maret 2025. 

Berbagai strategi terus dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat agar bisa tercapainya swasembada pangan, sehingga dampak Inflasi dapat ditanggulangi. 

Wakil Bupati Kabupaten Lahat Widia Ningsih SH MH mengatakan bahwasannya program Bawang Merah untuk menekan inflasi. Disebutkan inflasi ini terjadi apabila kurangnya pasokan atau sumber daya yang ada sehingga harganya naik. 

"Kalau kurang pasokan Bawang Merah di Kabupaten Lahat, artinya kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi, dan dapat meningkatkan harga bawang. Maka dari itu, untuk menekan inflasi sebaiknya menanam bawang merah," urainya.

Menurut Widia Ningsih, bahwa kebutuhan masyarakat Kabupaten Lahat bisa terpenuhi setidaknya dengan adanya kegiatan seperti ini. Ia juga mengapresiasi kepada Dinas TPHP dan dinas-dinas terkait, karena ini merupakan langkah awal di kepemerintahan Bupati Kabupaten Lahat Bursa dan dirinya dengan mengadakan swasembada pangan. 

"Jadi ada beberapa program strategis dari pusat yang terintegrasi dengan program kami, program Bursa dengan Widia. Yakni pak Prabowo menekankan untuk swasembada pangan," tuturnya. 

"Kita tidak bisa mengharapkan energi yang tidak bisa diperbarui, seperti layaknya tambang dan lain-lain, karena kalau sudah dikeruk, artinya habis begitu saja. Jadi apa nanti yang kita tinggalkan kepada anak cucu kita ke depan, ialah ini swasembada pangan," ujarnya. 

Dikatakan Widia, apabila kembali kepada zaman dulu, yang mana pencaharian masyarakat itu tergantung dengan hasil pertanian, seperti beras, tanaman seperti bawang merah, jagung dan lain-lain.

Program presiden yang terbaru ini, terdapat program lanjutan, yaitu makan siang gratis. 

"Jadi kenapa Pak Prabowo menggodok swasembada pangan, karena ini menuju pertumbuhan ekonomi yang bagus sekali," ujarnya.

Widia sempat bercerita saat mengikuti Retret di Magelang dan mendengarkan pidato Presiden RI. Disebutkan bahwa perekonomian Indonesia ini tumbuh pesat sekali. Akan tetapi, tidak diiringi dengan kondisi masyarakat. 

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pesat. Namun, di slide selanjutnya, pertambahan penduduk miskin sangat pesat. Seharusnya pertumbuhan ekonomi yang naik, masyarakat miskin berkurang. "Itu artinya terjadi kesenjangan," jelasnya. 

Kata Widia, bahwa sepuluh pengusaha di Indonesia ini, naik harta kekayaannya 138 persen selama satu tahun. Hanya yang kaya itu-itu saja.

Maka dari itu, dengan adanya program swasembada pangan, dan dibentuknya koperasi di tiap desa, diharapkan bisa membeli produk-produk yang di desa itu, sehingga selaras dengan program pusat Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan