Mengintip Sejarah Provinsi Aceh dan Adat Istiadat yang Hingga Sampai Saat ini Tetap Dipetahankan!

Rabu 16 Oct 2024 - 18:13 WIB
Reporter : Yan
Editor : Yan

Koranlapos.com - Provinsi Aceh, terletak di ujung barat Pulau Sumatra, memiliki sejarah yang kaya dan unik. Sejak zaman dahulu, Aceh dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di Nusantara. Aceh memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia berkat kedudukannya sebagai pelabuhan strategis yang menghubungkan perdagangan antara Timur Tengah, India, dan Asia Tenggara.

 

Kerajaan Aceh :

Aceh dikenal dengan Kerajaan Aceh Darussalam, yang berdiri pada abad ke-15 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini, Aceh menjadi pusat penyebaran Islam dan kebudayaan Melayu. Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai pelindung seni dan kebudayaan, dan kerajaan Aceh juga dikenal karena ketangguhannya dalam melawan kolonialisasi Portugis dan Belanda.

 

Kolonialisasi dan Perjuangan Kemerdekaan

 

Sejak abad ke-17, Belanda mulai menunjukkan minatnya terhadap Aceh, dan konflik antara Belanda dan Aceh berlangsung selama beberapa dekade. Perjuangan Aceh melawan penjajah Belanda mencapai puncaknya dalam Perang Aceh (1873-1904), yang merupakan salah satu perlawanan terakhir melawan kolonialisme Belanda di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Aceh menjadi salah satu provinsi di Republik Indonesia dan mengalami beberapa periode ketegangan politik dan konflik, terutama terkait dengan aspirasi separatis.

 

Penerapan Syariat Islam :

 

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Aceh memperoleh otonomi khusus dan diberi kewenangan untuk menerapkan hukum syariat Islam secara lebih luas. Hal ini adalah hasil dari kesepakatan damai antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang diakui pada tahun 2005 setelah konflik panjang.

 

Adat Istiadat yang Masih Dipertahankan

 

Kategori :