LAPOS, Lahat - DPRD Dapil I Lahat dapat keluhan aspirasi masyarakat tentang kaitan listrik. Wakil rakyat mengkritik soal tegangan listrik atau voltase PLN yang mulai tak stabil hingga membuat daya turun. Keluhan itu datang dari pelanggan berdomisili Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat.
Menurut Anggota DPRD Lahat Arry Amd, bahwa keluhan utama masyarakat soal voltase listrik drop di Kelurahan Bandar Agung yang dibawah 220 voltase bahkan sampai turun 180 voltase. Dampaknya alat-alat elektronik milik warga mengalami problem.
"Kelurahan Bandar Agung ibarat kata jadi korban jalur pemadaman listrik. Jadi ketika ada kekurangan daya, maka Kelurahan Bandar Agung terkena dampaknya. Keluhan warga ini bukanlah baru, tapi sudah lama, " ujar politisi Partai Nasdem Lahat.
Kata Arry, bahwa memang sudah dilakukan perbaikan sementara oleh PLN. Namun menurutnya belumlah permanen. "Setelah diperbaiki, turun lagi, jadi belum permanen," ujarnya.
Disisi lain, pihak mengapresiasi PLN yang telah menurunkan tingkat pemadaman listrik. Bila sebelumnya jika ada petir dan hujan padam lama, sekarang sudah membaik. Tidak lama padam lagi.
"PLN Lahat ini lebih bagus tahun kemaren, kilat petir takut mati, sekarang kalau hujan lumayan, meski mati bentar, namun cepat hidup kembali listriknya. Kami berharap PLN tambah maju," ujarnya.
Berikutnya, Arry juga menilai soal pajak penerangan lampu jalan yang dibebankan 10 persen kepada seluruh per kWh di Kabupaten Lahat oleh PLN. Yang menjadi kas daerah.
"10 persen itu pemanfaatnya kita belum tau, tapi salah satunya untuk pemasangan lampu jalan baru. Kalau menurut data dari PLN bahwa perbulan mencapai Rp 1,9 miliar. Sementara pendapatan PLN itu Rp 19 miliar," ujarnya.