Tupperware di Ujung Tanduk: Raksasa Wadah Plastik Dunia Bangkrut

Minggu 22 Sep 2024 - 22:36 WIB
Reporter : Zki
Editor : Zki

Lahat Pos - Ya benar, salah satu barang kesayangan emak-emak Indonesia terancam bangkrut. Bagaimana penjelasannya? 

Dunia sedang dihebohkan oleh kabar mengejutkan dari Tupperware, merek legendaris yang sudah lebih dari tujuh dekade menjadi simbol wadah plastik berkualitas. 

Perusahaan yang pernah merajai pasar global ini kini menghadapi krisis keuangan besar, dengan ancaman kebangkrutan semakin mendekat.

Pada April 2023, Tupperware secara mengejutkan mengumumkan bahwa mereka mengalami kesulitan keuangan parah, bahkan memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak bisa bertahan tanpa dana segar.

BACA JUGA:MULAI Rp 200 Ribuan, Cek Yuk 6 Rekomendasi TWS Earphone Terbaru Tahun 2024

Saham perusahaan merosot hingga 50% hanya dalam hitungan hari setelah berita ini mencuat. Krisis yang dialami Tupperware tak hanya karena masalah internal, tetapi juga perubahan besar dalam cara konsumen berbelanja.

Model bisnis ikonik mereka, “Tupperware party,” yang dulu menjadi tren sosial dan cara pemasaran efektif, kini dianggap kuno di era digital. Konsumen saat ini lebih memilih belanja online, memesan produk dengan sekali klik, dan beralih ke merek alternatif yang lebih murah dan lebih mudah diakses di platform e-commerce. Di sisi lain, Tupperware terlambat melakukan transformasi digital yang krusial.

Krisis ini mendorong Tupperware untuk bergegas mencari investor dan melakukan restrukturisasi bisnis. Upaya ini penting demi menyelamatkan perusahaan dari jurang kebangkrutan. Namun, apakah semua langkah tersebut cukup untuk menyelamatkan ikon rumah tangga ini? Para analis memprediksi jika Tupperware tidak segera menemukan sumber pendanaan baru, masa depan perusahaan ini bisa berakhir tragis.

Bagi banyak orang, Tupperware bukan hanya sebuah merek, melainkan simbol nostalgia dan kepercayaan keluarga.

Apakah perusahaan ini akan mampu bertahan dan menyesuaikan diri dengan dunia modern atau justru menghilang seperti banyak perusahaan besar lainnya yang gagal beradaptasi? Kita semua hanya bisa menunggu, sambil menyaksikan babak baru dari perjalanan merek legendaris ini. (*)

Kategori :