Indonesia Diakui Dunia Berlimpah Timah, Ternyata Inilah 7 Daerah Penghasil Terbesar

Rabu 24 Jul 2024 - 02:17 WIB
Reporter : Zki
Editor : Zki

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang sangat terkenal dengan hasil timahnya. 

Satu lagi daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki hasil timah terbesar di Indonesia adalah Muntok, yang berlokasi di Kabupaten Bangka Selatan. 

Pada tahun 2019, Muntok tercatat menghasilkan 8.500 ton timah.

4. Dabo, Kepulauan Riau. 

Daerah dengan hasil timah terbanyak di Indonesia selanjutnya adalah Dabo, yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. 

Dabo sendiri sudah terkenal sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia sejak Indonesia masih dijajah oleh Belanda hingga tahun 1992.

Luas tambang timah di Dabo, Kepulauan Riau, mencapai 45.000 hektare dan sudah beroperasi selama 180 tahun lebih yang dikelola oleh perusahaan bernama PT Timah. Namun, pada tahun 1985 terjadi kemerosotan timah dan akhirnya ditutup pada tahun 1992 secara resmi. 

Awal mulai ditutupnya tambang ini karena pada tahun 1985 terjadi kemerosotan harga timah yang akhirnya membuat tambang di Dabo ini menjadi sepi proyek dan kemudian diikuti dengan terjadinya pemutusan kontrak besar-besaran dari para karyawan di tambang timah Dabo.

Dabo menyumbang sekitar 5.948 ton timah per tahunnya. 

5. Lubuk Besar, Kepulauan Bangka Belitung.

Lubuk Besar merupakan sebuah daerah di Provinsi Bangka Belitung, tepatnya di Kabupaten Bangka Tengah. Daerah ini juga dikenal dengan hasil timah yang bagus. 

Namun, sayangnya semakin tahun terdapat beberapa oknom yang melakukan penebangan liar demi untuk mendapatkan timah yang mereka inginkan.

Diperkirakan, hasil tambang di Lubuk Besar memperoleh sekitar 3.690 ton timah per tahun. 

6. Pulau Singkep, Kepulauan Riau. 

Selain Dabo, salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia yang merasakan dampak kemerosotan harga timah pada tahun 1985 yang lalu adalah Pulau Singkep yang ada di Kepulauan Riau.

Nasib dari tambang di Pulau Singkep juga sama dengan Dabo, yang akhirnya ditutup secara paksa setelah pemutusan kontrak dengan para karyawannya.  Diperkirakan, sebelum resmi ditutup, hasil timah di Pulau Singkep mencapai 4.000 ton per tahun. 

Kategori :