LAPOS - Desa Muara Tiga Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat merupakan ibukota Kecamatan Mulak Ulu yang hanya ramai ketika ada pasar kalangan sedangkan pada hari-hari lainnya sepi seperti desa pada umumnya di Kecamatan Mulak Ulu. Akan tetapi dari desa yang kecil dan tak begitu ramai telah lahir orang besar yang berkiprah di kancah nasional.
Diawali dari masuk pendidikan militer masa pendudukan Jepang di Kota Pagar Alam dan lulus dengan pangkat Letnan Dua pada tahun 1944 kemudian di awal kemerdekaan bersama rekan-rekannya semasa pendidikan militer Gyuhun Pagar Alam mendirikan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjelma menjadi TNI, di masa agresi Belanda dipercaya menjadi Komandan Brigade Garuda Dempo.
Pada masa pangkatnya Letnan Kolonel dipercaya menjadi Kepala Staf Kodam Sriwijaya dan selanjutnya mendapat amanat menjadi Panglima Kodam IV/Sriwijaya pada tahun 1958-1962.
Siapa sosok anak desa yang dipercaya menjadi komandan militer tertinggi di wilayah Sumatera Bagian Selatan ini? Dia adalah Harun Sohar bin Pangeran Sohar Prabujaya yang kemudian dikenal dengan nama Letjen Harun Sohar yang namanya dijadikan nama jalan di kota Lahat dan Palembang juga menjadi nama stadion jasdam II/Sriwijaya di Palembang.
Semasa menjabat sebagai Pangdam Sriwijaya, Harun Sohar bersama Gubernur Sumsel Achmad Bastari, Walikota Palembang Ali Amin dan Wakil Walikota Ir. Indra Caya menginisiasi pembangunan Jembatan Ampera selanjutnya menghadap Bung Karno Presiden kala itu dan kemudian Bung Karno menyetujui pembangunan Jembatan Ampera. Kolonel Harun Sohar bersama Gubernur Achmad Bastari juga berperan dalam mendirikan Universitas Sriwijaya menjadi universitas negeri.
Dari jabatan Pangdam Sriwijaya Harun Sohar mendapat amanat menjadi Atase Militer di Moskow, ketika berpangkat Mayor Jenderal dipercaya menjadi Ketua Badan Pusat Penggunaan Dana PBB selanjutnya menjadi Pembantu Ketua Sektor Chusus Irian Barat. Harun Sohar pada tahun 1987 hingga 1992 duduk sebagai anggota MPR-RI.
Letnan Jenderal Harun Sohar Jenderal Mulak Ulu yang telah memberi warna percaturan militer Indonesia dan menjadi tokoh kebanggaan masyarakat Kabupaten Lahat dan Sumatera Selatan. (Mario Andramatik)