KORANLAPOS.COM - Madinah, yang dulunya dikenal sebagai Yathrib, memainkan peran penting dalam sejarah Islam.
Selain itu madinah, adalah kota pertama yang menerima Rasulullah SAW dan para pengikutnya yang melarikan diri dari Mekah pada tahun 622 Masehi.
BACA JUGA:PT Pertamina EP Prabumulih Field Berhasil Tambahkan Produksi Melalui Sumur GNK-82/71
Peristiwa hijrah ini tidak hanya menandai awal dari kalender Islam, tetapi juga menandai awal dari perkembangan peradaban Islam yang signifikan di kota ini.
A. Keberagaman Sosial dan Politik
Madinah pada saat kedatangan Rasulullah SAW sangat beragam secara sosial dan politik.
Terdiri dari suku-suku Arab, Yahudi, dan beberapa suku non-Arab lainnya, kota ini menjadi medan bagi berbagai budaya dan tradisi.
BACA JUGA:Ini Jadwal Libur Kenaikan Kelas dan Waktu Dimulainya Tahun Ajaran Baru
Meskipun ada ketegangan awal antara suku-suku ini, Rasulullah SAW berhasil membangun landasan persatuan di antara mereka berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, toleransi, dan keterbukaan.
B. Pembentukan Masyarakat Islam
Pada saat hijrah, Rasulullah SAW dan para pengikutnya membangun masyarakat yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam di Madinah.
BACA JUGA:Fauzan Turut Belasungkawa Atas Meninggalnya Jamaah Haji Empat Lawang di Mekkah
Mereka menetapkan Piagam Madinah (Mithaq al-Madinah), sebuah perjanjian yang menjamin hak-hak semua komunitas di kota ini, termasuk Muslim, Yahudi, dan non-Muslim lainnya.
Piagam ini tidak hanya mengatur urusan politik, tetapi juga menetapkan norma-norma hukum dan prosedur penyelesaian sengketa, menciptakan fondasi bagi negara berdasarkan hukum dan keadilan.
BACA JUGA:3 Resep Sambal Khas Sunda Yang Seger dan Enak, Cocok di Campur Ikan Asin dan Lalapan