LAPOS, Pagaralam - Beragam cara dilakukan oleh para petani kopi, guna mendorong hasil produksi kopi yang berkualitas tinggi. Salah satunya dengan fokus pada rangkaian proses pengelolaan setelah dilakukan pemetikan kopi agar tercipta kopi yang mempunyai citarasa khas.
Untuk saat ini, pada saat setelah musim panen raya telah usai, Ghumah Kawe Muara Siban fokus beroperasi pada roasting juga sortir biji kopi.
Untuk hari biasa, dalam sehatu bisa sampai delapan sampai sepuluh orang yang datang untuk meroasting, dengan rata-rata membawa biji kopi sebanyak 8-10 Kg.
Ketua Ghumah Kawe Muara siban Midaris menuturkan, kita (pengelola, red) berusaha semaksimal mungkin, bagaimana pengolahan itu dilakukan dengan benar dan tidak sembarangan.
Tentu hanya menerima kopi yang sudah pilihan.
Kita tidak menerima kopi asalan untuk diroasting, sebab kita berusaha menjaga kopi yang mempunyai kualitas, meskipun kopi itu terlihat seperti petik merah. "Tapi mesin tidak bisa dibohongi, hasilnya akan terlihat mana petik merah, dan mana kopi asalan,” ujar Midaris.
Lebih lanjut, Midaris mengajak kepada para petani untuk meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan agar harga jual dapat meningkat. "Untuk jasa roasting sampai jadi bubuk dipatok harga Rp10.000 per Kg, sedangkan, untuk proses sortir hanya Rp 250 per Kg," katanya.
Ajakan itu disampaikan ketika bertemu langsung dengan para petani. “Sebetulnya petani ingin hasil kopi yang diperoleh dapat meningkat, salah satu caranya yakni dengan proses pengolahan yang modern, yang saat ini sedang kita terapkan,” pungkasnya. (why)