Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung toleran dan lunak meskipun telah menetapkan berbagai aturan. Sering kali, orang tua permisif hanya bertindak jika terjadi masalah serius dan memaklumi anak-anak hanya karena anak-anak. Karena permisif, orang tua mudah luluh terutama jika anak meminta sesuatu meski sebenarnya ada aturan yang melarang untuk itu.
Pola asuh anak usia dini ini juga menempatkan orang tua dalam posisi setara sebagai teman daripada orang tua. Keterbukaan menjadi salah satu karakteristik pola asuh permisif tanpa upaya kuat untuk mencegah anak-anak dalam mengambil pilihan atau perilaku buruk.
BACA JUGA:PLN bersama Pemerintah Ajak Komunitas Global Berkolaborasi dalam Pendanaan Transisi Energi
BACA JUGA:Sejarah! Mamalia Purba Pernah Kuasai Superbenua, Inilah Kisahnya
Dampak negatif dari pola asuh permisif adalah anak-anak cenderung kesulitan secara akdemik, tidak patuh pada peraturan, tidak percaya diri, sedih, serta berisiko terkena masalah kesehatan jangka panjang karena orang tua permisif terhadap asupan makanan sejak dini.
4. Pola asuh otoritatif
Terdengar mirip dengan otoriter, namun otoritatif memiliki makna yang berbeda dengan otoriter. Meski orang tua otoritatif menerapkan aturan serta konsekuensi, mereka juga mendengarkan dan memvalidasi opini Si Kecil sambil tetap menegaskan bahwa orang tua tetap yang memegang kontrol. Pola asuh ini mencegah terjadinya masalah perilaku sebelum masalah itu muncul. Selain itu, strategi pendisiplinan yang diterapkan juga positif sehingga perilaku anak juga menjadi positif.
Orang tua dengan pola asuh anak usia dini ini umumnya berupaya untuk menciptakan serta menjaga hubungan positif dengan anak-anak. Karenanya, anak-anak selalu menerima penjelasan atas setiap aturan yang diterapkan.
Oleh sebab itu, menurut penelitian, pola asuh otoritatif ini cenderung membuat anak-anak tumbuh jadi pribadi yang bertanggungjawab dan merasa nyaman menyampaikan opini. Selain itu, mereka juga cenderung bahagia, sukses, pandai mengambil keputusan, serta bisa menimbang risiko dengan baik.
Dari keempat pola asuh anak usia dini di atas, pola asuh mana yang pernah atau akan kalian terapkan? Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik dan memiliki pertimbangannya masing-masing, ‘kan? Apalagi, pola asuh yang tepat bisa jadi pemicu bagi Si Kecil untuk menjadi unstoppable learner.
BACA JUGA:Kehandalan Harga Mati, PLN Muara Enim Har Gabungan Penyulang Jupiter
BACA JUGA:Inilah 6 Cara Good Looking Ala Islam, Catat Ya
Nah, di luar pola asuh yang tepat, yang tak kalah penting adalah asupan nutrisi yang seimbang untuk Si Kecil. Untungnya, S-26 Procal Ultima selalu siap menemani Si Kecil tumbuh. S-26 Procal Ultima merupakan susu pertumbuhan pertama di Indonesia yang menggunakan susu skim dari sapi A2 untuk bantu lengkapi kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun.
Segelas S-26 Procal Ultima mengandung tinggi zat besi, selenium, omega 3 & 6, vitamin D dan vitamin serta mineral penting lainnya untuk Si Kecil. Tersedia dalam kemasan Can Top 850 gram, S-26 Procal Ultima Multicare System membantu Mams untuk mendukung bakat serta kreativitas apapun yang dimiliki setiap anak.
Dengan demikian, jika dibiarkan berkembang tanpa henti, mereka bisa menjadi apapun versi terbaik mereka di masa depan.