Hai Datu Tuan, janganlah kau aniaya anak itu. Anak itu adalah anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas.
Raja kaget mendengar suara gaib tersebut, dia juga menyesal. Akhirnya Raja pun bersedia mendengarkan cerita dari Radenuna anaknya sendiri.
Setelah mendengar penuturan dari anaknya, Raja pun menangis. Dia sangat menyesal karena telah mengusir istri yang sangat setia.
Sementara itu semakin hari, kebijaksanaan, kedewasaan, dan ketampanan Radenuna semakin menonjol. Ia pun diangkat oleh Raja Datu Tuan untuk menjadi raja. Terima kasih ayah anda, sudah mengangkatku sebagai raja di kerajaan ini.
Setelah turun tahta, Raja Datu Tuan memutuskan untuk bertapa di sebuah gunung. Ia pun mengajak Putri Rinjani untuk menemaninya.
Raja Datu Tuan dan Putri Rinjani melakukan perjalanan menuju puncak gunung. Sesampainya di tempat yang dituju, keduanya langsung melakukan pertapaan. Namun saat sedang bertapa, Dewi Rinjani justru diangkat sebagai ratu oleh para jin.
Sejak saat itulah gunung tersebut dinamakan Gunung Rinjani. Bagi masyarakat Pulau Lombok, khususnya suku Sasek dan suku Bali, Gunung Rinjani dianggap sebagai tempat suci dan merupakan istana para dewa.
Kini Gunung Rinjani dengan pemandangannya yang mempesona, berhasil menarik kedatangan wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. (*)