Koranlapos.com - Tanah air Nusantara sejak lama ditinggali oleh masyarakat adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
Karena itulah, Tak heran jika Indonesia memiliki beragam aksara, bahasa, pola hidup, pakaian tradisional, pakaian adat, hingga rumah adat dari berbagai daerah yang ada di nusantara.
Nah, Di antara beragamnya kekayaan nusantara tersebut, rumah adat merupakan tolak ukur terdepan yang menggambarkan kebudayaan suatu suku bangsa.
Awak media telah merangkum tentang rumah adat juga mempunyai arti penting dalam pengembangan warisan peradaban dan ilmu sejarah, mengingat segala kegiatan yang dilakukan bermula dari rumah.
Di Desa Tegur Wangi, di Kaki Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan, di tengah sawah yang sedang menguning, berdiri tegak rumah adat masyarakat Besemah yang biasa dikenal dengan nama Ghumah Baghi (Rumah Baghi).
Rumah Baghi merupakan rumat adat yang sudah digunakan sejak beratus tahun lampau oleh para nenek moyang masyarakat Besemah, Pagar alam. Rumah ini memiliki ciri khas pada atapnya yang meruncing bagai tanduk.
Dilihat dari bentuk atapnya, rumah baghi hampir sama dengan rumah adat Minang atau Toraja, satu yang membedakannya adalah atap rumah baghi tidak terlalu runcing dan terbuat dari ijuk atau serabut pohon aren dengan kerangkanya yang terbuat dari bambu.
Konstruksi bangunan menggunakan pasak yang menghubungkan bagian rangka.