LAPOS, Pagaralam - Setiap tahun, tradisi pembuatan tapai singkong menjadi sorotan di Alun Dua, Kelurahan Alun Dua, Kecamatan Pagaralam Utara.
Tapai, makanan ringan yang populer untuk berbuka puasa, menjadi primadona bagi masyarakat setempat dan juga wisatawan yang datang dari luar daerah.
Martin, salah seorang pembuat tapai terkemuka di daerah ini, telah menggunakan resep tradisionalnya selama bertahun-tahun, untuk menghasilkan tapai dari singkong.
Setiap harinya, Martin bisa mengolah hingga 20 kilogram singkong, meskipun jumlah tersebut tergantung pada ketersediaan bahan baku yang berkualitas.
Proses pembuatan tapai dimulai dengan mengupas dan mencuci singkong secara bersih, kemudian direbus hingga setengah matang. Setelah direbus, singkong didiamkan dan disaring agar airnya turun, kemudian singkong disusun di atas daun pisang dan diberi ragi sebelum dibungkus selama dua hari hingga menjadi tapai yang siap disantap.
Tidak hanya diminati penduduk setempat, tapai ini juga menarik minat masyarakat dari luar Pagaralam, seperti Jarai dan Lahat. Tapai dijual dalam bungkusan, yang biasanya berisi enam potong tapai, atau dalam kemasan ember.
Salah satu pembeli tapai, Susi, menyatakan bahwa tapai adalah pilihan yang sempurna untuk berbuka puasa bersama keluarga. Dengan harga yang terjangkau, rasanya yang manis dan enak, tapai menjadi makanan yang cocok untuk menyambut berbuka puasa dalam suasana kebersamaan.
Tradisi pembuatan tapai ini bukan hanya sekadar proses memasak, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya yang terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Alun Dua. Semangat tradisional ini terus mengalir dari generasi ke generasi, menjaga keberlangsungan dan keaslian tradisi lokal. (why)