LAPOS,Empat Lawang – Bupati Empat Lawang, H. Joncik Muhammad, menegaskan bahwa transformasi teknologi di bidang pertanian bukan berarti meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.
Menurutnya, kemajuan teknologi justru harus berjalan seiring dengan semangat tradisi agraris masyarakat Kabupaten Empat Lawang.
“Transformasi teknologi bukan berarti menanggalkan nilai-nilai kearifan lokal," ungkap Bupati Empat Lawang H. Joncik Muhammad, belum lama ini.
Sebaliknya lanjut Joncik, Pemerintah justru ingin memadukan teknologi modern dengan semangat tradisi agraris masyarakat Kabuapten Empat Lawang.
"Yaitu tradisi yang menanam dengan hati, bekerja dengan gotong royong, dan menjaga alam dengan rasa syukur,” ujar Bupati Joncik Muhammad.
Ia juga menambahkan, kehadiran teknologi seharusnya tidak menggantikan peran manusia, melainkan memuliakan kerja manusia.
Dengan teknologi, diharapkan para petani dapat bekerja lebih ringan, hasil panen meningkat, dan pendapatan menjadi lebih sejahtera.
“Teknologi hadir bukan untuk menggantikan manusia, tetapi untuk membantu dan memuliakan kerja manusia. Tujuannya agar petani kita semakin sejahtera,” jelasnya.
BACA JUGA:Korsleting Listrik Picu Kebakaran, 15 Rumah di Desa Pagar Jati Empat Lawang Terdampak
Lebih jauh, Bupati Joncik menjelaskan bahwa program Swasembada Pangan di Empat Lawang tidak hanya berfokus pada ketersediaan beras, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani, kemandirian desa, dan kedaulatan ekonomi masyarakat lokal.
“Program swasembada pangan bukan sekadar tentang ketersediaan beras, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun kemandirian desa dan memperkuat ekonomi masyarakat lokal,” tutupnya. (smt)