Buku itu selesai saya baca: dalam 12 jam. Pukul 05.00 harus bangun. Lalu siap-siap ke bandara, menuju Perth.
Pagi itu saya kembali memasuki terminal internasional bandara Ngurah Rai. Waktu baru dioperasikan saya pernah survei kecil-kecilan. Sembilan penumpang dari Australia saya tanya: berapa nilai bandara baru ini.
Mereka umumnya menjawab: 8 sampai 9.
Lalu saya tanya: di mana bandara di Australia yang nilainya delapan atau sembilan. Jawabnya kompak: tidak ada. Yang tertinggi hanya tujuh.
Survei itu saya maksudkan untuk membalik opini mereka bahwa dalam hal bandara Indonesia sudah lebih baik dari Australia. Fisiknya.
Saya ingat peta yang dipasang terbalik di Australia. Upaya mereka untuk membalik keadaan juga berhasil.
Tiba di Perth saya kaget: kota ini berubah drastis. Kota ini bisa menjadi lebih menarik dari Singapura!
Tentu saya belum bisa melihat banyak sudutnya. Saya masih memilih melihat tim baru Green Force berlatih di Perth --untuk pertandingan yang disiarkan langsung oleh Indosiar Rabu malam nanti.