Bukhari Sukarno

Minggu 29 Jun 2025 - 16:14 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 29-06-2025

 

(Salah satu adegan dalam pementasan tablo teater Imam Al-Bukhari & Sukarno di Balai Budaya, Alun-Alun Surabaya, Sabtu, 27 Juni 2025. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN Disway )

 

SEBAGAI orang yang pernah ke Samarkand saya harus nonton teater Imam Al-Bukhari dan Sukarno ini. Sudah dipentaskan lima kali. Tiga kali di Uzbekistan, sekali di Jakarta, dan kemarin malam di Surabaya. Pementasan itu diadakan untuk menandai ''Bulan Bung Karno''. Proklamator Indonesia itu lahir di bulan Juni. Maka di Surabaya sebulan penuh ada acara mengenang presiden pertama Indonesia itu. Bung Karno, menurut buku sejarah, lahir di Surabaya.

 

Sebenarnya Bung Karno bukan lahir di kota Surabaya. Saat itu wilayah Surabaya mencakup Mojokerto sampai Jombang. Di Jombanglah Bung Karno lahir.

 

Saya sudah siap mental untuk tidak membandingkan teater ini dengan Gandriknya Butet Kartaredjasa maupun teaternya Nano Riantiarno.

 

Imam Al-Bukhari dan Sukarno pastilah teater dengan muatan pamflet. Apalagi penyelenggara pertunjukan ini resmi: DPP-PDI Perjuangan.

 

Tiga tokoh wanita partai itu hadir: Puti Guntur Soekarnoputri, Mantan Mensos dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta Wiryanti Sukamdani, ketua departemen pariwisata partai. Wiryanti memberi sambutan di akhir acara.

 

Kategori :

Terkait

Minggu 29 Jun 2025 - 16:14 WIB

Bukhari Sukarno