KORANLAPOS.COM - Mungkin kamu sering melihat patikan kebo (Euphorbia hirta) tumbuh liar di pinggir jalan, di sela-sela trotoar, atau di halaman yang tidak terawat. Tanaman kecil berdaun hijau gelap dengan bunga kecil kemerahan ini sering terinjak dan dianggap gulma biasa.
Namun, di balik penampilannya yang sederhana, patikan kebo adalah tanaman obat yang menyimpan khasiat luar biasa, terutama untuk sistem pernapasan.
Dikenal juga dengan sebutan "asma plant" di beberapa negara, patikan kebo telah digunakan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional untuk meredakan berbagai masalah pernapasan, termasuk asma, bronkitis, dan batuk kronis.
Rahasia khasiatnya terletak pada senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid, fenolik, dan triterpenoid, yang memiliki efek bronkodilator (membantu melebarkan saluran pernapasan) dan ekspektoran(membantu mengeluarkan dahak atau lendir dari paru-paru). Ini sangat membantu penderita asma yang sering mengalami penyempitan saluran napas dan kesulitan bernapas.
Selain itu, patikan kebo juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, serta sifat antibakteri dan antivirus yang dapat membantu melawan infeksi penyebab batuk dan pilek.
Untuk mendapatkan manfaatnya, cara paling umum adalah dengan merebus segenggam daun dan batang patikan kebo yang sudah dicuci bersih dalam beberapa gelas air hingga mendidih. Minum air rebusan ini dua hingga tiga kali sehari. Aroma dan rasanya mungkin sedikit pahit, namun khasiatnya untuk melegakan pernapasan seringkali sebanding. (*)