Mangiore terkena sakit punggung. Ia bukan salah satu dari 50 juta peserta asuransi di UnitedHealth tapi ia merasakan kejengkelan berat. Ia tahu kekerasan tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan, tapi ia ingin jadi martir untuk terjadinya reformasi asuransi kesehatan.
Mangiore adalah pembunuh. Tapi begitu banyak netizen yang menganggapnya pahlawan. Mereka berpendapat perusahaan asuransi kesehatan sudah terlalu jauh meninggalkan misi pelayanan. Sudah terlalu berorientasi pada laba. Sudah rakus.
Apalagi mereka tahu berapa gaji dan bonus para eksekutif perusahaan itu. Saya tidak sampai hati menuliskan besarnya di sini: takut direksi BPJS Kesehatan ikut minta naik gaji.
Mangiore tiba di New York 10 hari sebelum Thompson. Mangiore tinggal di hotel kecil. Ia melakukan observasi ke Hilton beberapa kali.
Pada 4 Desember itu ia sudah tiba di depan Hilton lima menit sebelum Thompson tiba. Ia berdiri di seberang jalan. Begitu melihat sasaranya menuju pintu Hilton ia mendekat: delay! deny! defend! Tiga selongsong peluru pistol ditemukan di lokasi.
Lima hari kemudian Mangiore sudah ditangkap. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup. Kini Mangiore sudah di dalam penjara, tapi para eksekutif perusahaan asuransi kesehatan masih merasa tidak aman.
UnitedHealth kini jadi sorotan nasional. Perusahaan ini bisa besar karena menggabungkan antara jasa keuangan (asuransi) dengan pelayanan kesehatan. Grup ini punya 55 rumah sakit, 250 lebih klinik, dan banyak sekali fasilitas perawatan kesehatan.
Satu orang sudah tewas. Satu orang sudah masuk penjara seumur hidupnya. Tapi reformasi kesehatan kian jauh di zaman Presiden Donald Trump ini.