Dokter Konsumen

Jumat 02 May 2025 - 18:08 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Saya belum bisa membayangkan bagaimana ''mengisi'' rumah sakit yang sama megahnya yang di Kupang, NTT. Juga yang di Jayapura, Papua.

 

Semua itu pekerjaan besar yang tidak kelihatan di mata: harus membangun manusia, membangun sistem, membangun team work, membangun budaya manajemen. Terakhir: membangun kepercayaan.

 

Saya hanya punya konsumen satu: perusuh Disway. Menkes punya dua jenis konsumen. Eksternal dan internal. Dua-duanya harus dibuat untuk menjadi konsumen yang loyal.

 

Para ahli marketing sudah berubah pikiran. ''Konsumen adalah raja'' hanya bisa dicapai bila konsumen internal juga puas atas perlakuan leader.

 

Banyak leader berambisi memuaskan konsumen di luar sana seraya melupakan bahwa internal adalah konsumen juga.

 

Sulitnya, konsumen internal seorang menkes sangatlah khusus. Bukan seperti umumnya karyawan bank atau pabrik. Konsumen internal menkes lebih banyak dokter dan tenaga medis.

 

Tidak mudah ''menundukkan'' jenis konsumen seperti dokter. Dokter adalah profesi. Bukan pekerjaan biasa. Orang yang berprofesi adalah orang yang sangat independen. Orang yang berprofesi adalah orang yang dalam jiwanya dibentuk sikap otonom: mau melakukan atau tidak mau melakukan.

 

Secara internal Menkes harus berurusan dengan jenis manusia seperti itu. Mereka adalah konsumen --konsumen internal. Harus dipuaskan juga.

 

Kategori :

Terkait

Jumat 02 May 2025 - 18:08 WIB

Dokter Konsumen