Dampak Kelaparan Saat Diet Ternyata Sangat Berbahaya
Ilustrasi bahaya menahan lapar saat diet. Sumber foto: tik tok-Yni/Lapos-
Lahat Pos - Kamu lagi menjalani diet? Tau nggak sih kalau menahan lapar itu bukan salah satu cara diet yang baik lho? Karena ada dampak buruknya.
Sebelum bahas dampak buruknya, kita harus tahu dulu kalau untuk menurunkan berat badan, tubuh perlu mengalami defisit kalori seperti pengeluaran kalori lebih banyak melalui olahraga atau mengonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan.
Mungkin dengan aktivitas tersebut, kita bisa menurunkan berat badan yang signifikan pada awalnya. Tapi, mungkinkah kita bisa mempertahankan penurunan berat badan ini dalam jangka panjang?
BACA JUGA:PLN UP3 Lahat dan PMI Gelar Aksi Donor Darah, Peringati Hari PMI
BACA JUGA: Anugerah Rekor Muri, Bendera Merah Putih Terbanyak dan Terpanjang di Gerbong KA
Perlu diingat lho bahwa jika tubuh kita kelaparan, mekanisme pempertahan hidup tubuh dapat beradaptasi dengan defisit kalori yang sangat besar. Ini justru menyebabkan rencana penurunan berat badan bisa terganggu. Dampak buruk jika kita sering menahan lapar adalah metabolismo tubuh melambat.
Seiring berjalannya waktu, tubuh merespons kekurangan kalori dengan mengurangi laju metabolismo istirahat melalui termogenesis adaptif. Hal ini menyebabkan tubuh kurang efektif dalam membakar kalori dalam upaya mempertahankan energi sebanyak mungkin.
Dengan metabolismo yang lambat, kita akan lebih mudah lelah dengan tujuan agar tubuh kita tidak mengeluarkan terlalu banyak energi. Pada akhirnya, tubuh akan berusaha menjaga penurunan berat badan.
BACA JUGA:Cerita Sejarah Wisata Kuto Panji Belinyu Terdapat Beberapa Misteri, Cek Faktanya!
Dampak buruk lainnya adalah tubuh menjadi kurang efektif dalam bekerja. Tubuh akan membuat prioritas untuk penapasan dan detak jantung. Dampak buruk terakhir adalah dapat mengganggu kesehatan mental.
Ini menyebabkan perkembangan perilaku makanan yang tidak teratur seperti pembatasan makanan, ketakutan antara pilihan makanan, hubungan negatif dengan makanan, olahraga berlebihan, dan obsesi terhadap berat dan ukuran tubuh. Diet tetap boleh, tapi harus bijak dalam menjalannya ya. (*)