Khalifa Sultan Sulaiman Al-Qanuni, Pemimpin Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Kesultanan Utsmaniyah.

Khalifah Sulatan Sulaiman Al-Qanuni, Sumber Instagram.--

KORANLAPOS.COM - Khalifa Sultan Sulaiman Al-Qanuni, yang juga dikenal sebagai Sultan Sulaiman yang Agung, adalah salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Kesultanan Utsmaniyah. 

Dia memerintah dari tahun 1520 Masehi hingga 1566 Masehi, dia memimpin Kekaisaran Utsmaniyah pada puncak kejayaannya.

BACA JUGA:5 Tanda Kucing Menyayangi Pemiliknya, Perlu Diketahui

Sultan Sulaiman dilahirkan pada tahun 1494 Masehi dan naik takhta setelah kematian ayahnya, Sultan Selim I. 

Sebagai khalifa, dirinya memiliki peran ganda sebagai pemimpin politik dan spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Pemerintahannya dianggap sebagai zaman keemasan dalam sejarah Utsmaniyah, dengan ekspansi wilayah yang signifikan, reformasi administratif, dan perkembangan seni serta sastra yang gemilang.

BACA JUGA:Tingkatkan Mutu Layanan dan Skill, UP3 Lahat Gelar Awarness K3 & Pelaksanaan Kampus Yantek

Di bawah kepemimpinannya,  Kesultanan Utsmaniyah memperluas wilayahnya hingga mencapai puncak kejayaannya, termasuk penaklukan Rhodes (1522), Belgrade (1521), dan pertempuran besar seperti Mohács (1526) di mana Utsmaniyah menaklukkan Kerajaan Hongaria. 

Pada masa pemerintahannya, wilayah Utsmaniyah meluas dari Timur Tengah hingga sebagian besar wilayah Balkan dan hampir mencapai Wina.

Selain sebagai panglima perang yang ulung, Sultan Sulaiman juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan cinta perdamaian. 

BACA JUGA:Jalan Kaki Dapat Mencegah Penyakit Apa Ya? Berikut Penjelasannya

Dia juga mengimplementasikan reformasi hukum yang signifikan, termasuk melindungi hak-hak minoritas dan memperbaiki administrasi negara. 

Pemerintahannya juga menyaksikan perkembangan seni dan sastra yang mencolok, dengan puncaknya menjadi masa keemasan bagi seni arsitektur, kerajinan, dan tulisan.

Khalifa Sultan Sulaiman Al-Qanuni meninggal pada tahun 1566 Masehi, dalam kampanye militer terakhirnya di Szigetvár, Hongaria. 

Tag
Share